Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sunday, January 11, 2009

Tupac Shakur, Puisi, dan Pekerjaan

I Cry

Sometimes when I'm alone
I Cry,
Cause I am on my own.
The tears I cry are bitter and warm.
They flow with life but take no form
I Cry because my heart is to
rn.
I find it difficult to carry on.
If I had an ear to confide in,
I would cry among my treasured friend,
but who do you know that stops that long,
to help another carry on.
The world moves fast and it would rather pass by.
Then to stop and see what makes one cry,
so painful and sad.
And sometimes...
I Cry
and no one cares about why.

Tupac Shakur



lagu ray guns by the birds and the bee menemani saya waktu membaca puisi oleh Tupac Shakur ini, rapper favorit saya(Alm). tidak tahu kenapa lagu ray guns yang mengiringi saya membacanya.hanya kebetulan. beberapa hari ini saya kerja keras karena atasan berbaik hati menghibahkan tugas (report tak berujung) kepada saya yang benar2 baru dalam hal ini. saya juga harus rela dengan suasana kerja yang 'selfsame', dan juga melulu mendapatkan terpaan dari AC(rekan kerja saya bersikeras merendahkan temperaturnya sampe benar2 dingin dengan alasan biar tidak ngantuk). saya bisa saja masuk angin gara-garanya. dan tak ada tawaran untuk merubah hal ini.

kali ini mie instan yang meramaikan suasana minggu sepi ini, bapak yang biasanya membantu membuat masakan sepertinya sedang dilanda virus malas yang ditularkan oleh teman2 kerja(ang pasti dari saya juga,mengingat hari ini seharusnya hari libur, tapi karena kami hanya seorang buruh, jadi mau tak mau, hari libur tetap online). kalau saya mendapatkan hari libur selasa, dan atasan saya selalu komentar hal yang sama tiap kali bertanya kapan saya off, "kayak pelayan mall aja, libur bukan hari minggu". dan saya juga selalu heran kenapa dia gak pernah ingat kapan saya off,padahal sudah hampir 2tahun saya bekerja dengan dia. jadi begitulah, mie instan kuah panas dan minuman isotonik siap mengisi perut yang sudah mencakar2 lambung ini.


tidak pada tempatnya jika saya harus selalu mengeluh tentang apa yang saya lakoni untuk hidup, karena memang tidak selalu tidak enak melakukannya, itu semata hanya karena hasil yang bakal saya dapat di akhir bulan (saya cuman bicara jujur, uang sedang medominasi akhir2 ini :D).
juga karena orang2 terdekat yang selalu mengambil alih dalam hal dukungan batin yang luar biasa besar,saya jadi tetap ada. realitas membangunkan saya. siap untuk maju dan terus dan terus.


sebenarnya saya tidak tahu kenapa saya mengikutsertakan puisi Tupac Shakur disini. mungkin karena suka dengan puisinya, mungkin juga dengan orangnya. Yang jelas puisi ini bakal cocok untuk saya di kondisi yang paling rendah.



-hari minggu yang membosankan dimana saya menulis dengan hampir ketiduran-

2 comments:

  1. wew, this post sounds sorrowful! and why is that? semangat semangat!
    to be honest I also work for the salary by the end of the month. working in my current place doesn't mean that I love my job. so you're not the only one, dear. hehe. cheer up! (:

    ReplyDelete
  2. that's right. i was in the edge of breaking down de(lebai ya,hehe). money is the only reminder to always tough.

    ReplyDelete